Elastisitas Permintaan
A.
Elastisitas
permintaan
Apakah
yang terjadi kepada permintaan
suatu barang apabila mengalami penirunan
barang sebanayak 1 % ...? Yang sekarang ini bisa dikatakan adalah, sesui dengan
hukum permintaan “ Permintaan akan
bertambah. Besarnya bertambah itu berbeda dari satu kaedaan ke keadaan lainya
dan satu barang ke barang lainya.” . Pertambahan permintaan mungkin lebih
dari 1 %, dan mungkin pula kurang dari 1 %. Kalau perubahan yang kecil ke atas
harga menimbulkan perubahan yang lebih beswar kepada jumlah barang yang di
mint, di katakamlah bahwa permintaan barang tersebut sangat responsip terhadap perubahan harga.
Karena sebab itu di kembanganlah suatu poengukuran
kuantitatif yang menunjukian sampai di mana besar pengaruh perubahan harga ke
atas poerubahan permintaan. Ukuran permintaan kuantitatif tersebut dinamakan Elastisitas Permintaan”. Juga
perubahan harga menimbulkan akibat yang berbeda dari jumlah penawaran berbagai
barang , dan ukuran kuantitatifdari pada akibat perubahan harga kepada
perubahan jumlah barang yang di tawarkan dinamakan Elastisitas Penawaran.
Elastisitas permintaan perlu di bedakan kepada tiga konsep Elastisitas permintaan harga,
Elastisitas permintaan pendapatan, dan Elastisitas berkah permintaan..
B. Sumbanagan Anilisis Elastisitas
Permintaan
Mengetahui
responsipnya perubahan permintaan
sebagai akibat dari perubahan harga sangat penting artinya dalam perubahan analisis
ekonomi. Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapatlah di dapakkan perubahan
yang akan terjadi di pasar ( Yaitu bagaimana harga dan jumlah harga yang di
perjual belikan ) apabia terjadi perubahan dalam penawan. Karena dengan jelas
bahwa perubahan penawaran menimbulkan akibat yang sangat berbeda jumlah
penjualan terhadap elastisitas yang berbeda. Secara umum kita dapat
mengemukakan dua kesimpulan berikut:
a. Apabila
permintaan agak datar bentuknya suatu pergeseran ke atas, kurva penawaran akan
menimbulkan perubahan harga yang sedikit tetapi berubah jumlah yang akan di
perjual belikan.
b. Apabila
permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam suatu pergeseran ke atas kurva
penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah
yang di perjual belikan adadlah relatip kecil.
C. Efek Subsitusi dan
Efek Pendapatan dari Perubahan harga
1.Efek
Subsitusi
Adanya
gerakan dari satu titik keseimbangan yang lain dapat di pisahkan menjadi efek
subsitusi dan efek pendapatan.
Efek aubaitusi mengatakan
bahwa bila suatu komoditi turun individu akan menggantikan komoditi lain (jika
harganya tetap) dengan komoditi lain.Efek subsituai ini mengakibatkan kenaikan
jumlah yang di minta atas komodiiti yang harganya turun.
Adanya kennaikan harga
suatu barang bisa di pandang sebagai penurunan mashlahah total karena dengan
anggaran yang sama konsumen akan mendapatkan manfaat yang lebih rendah atas
barang yang di belinya.Adapun dengan adanya kenaikan harga suatu barang akan
memiliki beberapa kemungkinan efek subsitusi yaitu:
a.
Kenaikan harga suatu barang tanpa adanya perubahan kandungan mashlahah.
Adanya kenaikan harga
beras lokal akan mendorong konsumen untuk berpindah dari membeli beras lokal
menuju beras impor.Hal ini di lakukan konsumen jika kebutuhan mereka tidak
berubah.
b.
Kenaikan harga barang di sertai dengan penurunan kandungan mashlahah .
Jika hal ini terjadi
maka konsumen akan menurunkan jumlah pembelian barang untuk menghindari
terjadinya penurunan mashlahah.Sebagai misal naiknya harga kayu akan semakin
langlangkanya pohon,bisa juga di ikuti oleh penebangan secara liar oleh para
pedagang.Jika hal ini terjadi penurunan berkah pada kayu tersebut karena kayu
di peroleh melalui proses yang titak di benarkan islam.
c.
Kenaikan harga barang di sertai dengan kenaikan kandungan mashlahah.
Jika kenaikan harga
suatu barang ini terjadi,sebagai misal ketika harga beras lokal naik di sertai
dengan penggunaan pupuk organik yang tidak mencemari lingkungan (semula di
gunakan pupuk kimiawi) maka konsumen muslim tidak langsung akan menurunkan
jumlah pembelian beras lokal bahkan mungkin ia membeli beras dalam jumlah
tetap.
2.Efek Pendapatan
Efek
pendapatan mengakatan bahwa jika suatu komoditi turun (cateris parebus),Daya
beli paendapatan uang yang tetap dari individu tersebut naik (pendapatan nik)
jika hal ini terjadi konsumen cenderung membeli lebih banyak komoditi yang
harganya turun jika barang tersebut adalah barang yang normal dan lebih sedikit
jika barang tersebut inferior,sebagai misal apabila harga suatu komoditi normal
turun efek pendapatan memperkuat efek subsitusi dalam menyebabkan liku
permntaan individu akan komoditi tersebut berlereng negative (individu membeli
banyak komoditi yang harganya turun) sebaliknya bila harga suatu barang
inferior turun efek pendapatan berggerak arah berlawanan dengan efek
subsitus.
D.
Analisis Elastisitas Permintaan
Analisis
elastisitas permintaan telah menduduki posisi yang sangat penting dalam
bangunan teori ekonomi. Bahkan anolisis elastisitas permintaan telah banyak
memberikan tuntunan kepada manajer perusahaan dalam mennnnnentukan strategi
pemasaran, pemeliharaan teknik promosi ataupun penentuan harga (Pricing).
1.
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan dapat di artikan sebagai
perubahan jumlah (kualitas) dari barang yang di minta sebagai akibat dari
adanya perubahan harga, yang di ukur dala persentase. Elastisitas harga
prmintaan menunjukan beberapa besar peruahan jumlah barang yang di minta
sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas hargaprmintaan juga bisa
dipandang sebagai derajat sensutipitas dari jumlah barang yang dimintadalam
memberikan responterhadap perubahan harga barang.
a.
Pengukuran Elastisitas
Untuk
menyerderhanakan perhitungan,elastisitas dapat diukur pada kondisi permintaan
tertentu (Elastisitas titik) maupun secara rata-rata antaradua keadaan atau
lebih (Elastisitas busur).
1. Elastisitas Titik (Point elasticity)
1. Elastisitas Titik (Point elasticity)
Elastisitas
titik yaitu elasitias yang hanya terjadi pada pendekatan terhadap unit yang
digunakan sebagai basis perhitungan. Secara spesifik bisa dikatakan bahwa
konsep poin elascity mendekati
elasitas berdasarkan kejadian yang ada pada satu waktu/ keadaan tertentu pada
suatu kurva demand. Dengan demikian, besarnya nilai elasitas berbeda satu
dengan yang lain diukur pada masing – masing titik yang ada dalam kurva demand.
Adapun
rumusnya adlah sbb:
EH = dQ P
dP Q
2. Elastisitas Busur (Arc
Elasticity)
Elasitas busur (arc elasticity) yaitu menghitung
besarnya nilai elastisitas pada busur (lengkungan) atau rentang tertantu
besarnya nilai elastisitas dalam kojnsep ini di ukur pada rentang tertentu dari
suatu kurpa permintaan sehingga nilai elastisitas pada rentang yang di maksud
adalah sama. Berdeasarkan definisi yang yang dikemukakan di atas maka,
EH = ▲Q:▲P
Q
P
Dimana rumus diatas berturut – turut
adalah perubahan dalam persentase dari
kualitas dan harga.
b.
Makna angka elasitas
makna yang lebih umum dari angka elasitas diambil dari sisi
nilai -2, berarti jumlah barang yang diminta kan nik sebesar 2% manakala
terjadi penurunan harga 1% .
Elasitas meruoakan derajat sensitivitas dari perubahan jumla barang yang diminta
dalam merespon perubahan yang terjadi dalam harga barang sendiri. Sekarang,
bagaimana kita biasa mengatataka bahwa suatau angka elasitas menunjuka keadaan
yang sensitif (elastis) dari suatu fungsi permintaan. Untuk mengetahu hal ini,
kita memerlukan kriteria mengenai elasitas sebagai mana berikut ini :
Dalam
perhitungan elastistas dengan pendekatan elasitas busur maupun pendekatan
elasitas titik (poin), maka diperoleh berbagai nilai elastisitas.
c.
Ealstisitas Permintaan konsumen
islmai
Ealastisitas permintaan konsumen islami disini diartikan
adalah sebagai nilai elastisitas yang dipunyai oleh konsumen yang memperdulikan maslahah. Nilai elastisitas di
sini menujukan nilai elastisitas yang direomendasikan dalam ajaran islam.
Meskipun tidak ada ajaran yang eksplisit mengenai besarnya nilai elastisitas,
namun nilai elastisitas ini mengimplikasikan berlaku pada ajaran islam.
2. Elastisitas Pendapatan Permintaan
Elastisitas
pendapatan permintaan (icome elasticity
of demand) merupakan perian lain dalam kelompok elastisitas permintaan.
Secara teknis, elastisitas ini di defenisikan sebagai perubahan jumlah barang
yang di minta, dalam perserntase, sebagai respontase, sebagai respon terhadap
perubuahan pendapatan konsumen, dalam persentase. Berdasarkan definisi ini, mak
bisa di bentuk persamaan aljabar yang mengekpresikanb definisi tersebut, yaitu:
Ei=
▲Q ÷ ▲I
Q I
Eksperesi di atas bisa di tuliskan
dalam bentuk eksperesi lain menjadi
ekspresi berikut ini :
Ei= ▲Q
I
Q ▲I
Ei=▲Q I
▲I Q
Elastisitas ini mengukur jumlah
sebesar berapa kenaikan jumlah jumlah barang yang diminta sebagai akibat dari
kenaikan pendapatan konsumen . Berbeda dengan elastisitas harga permintaan,
elastisitas pendapatan permintaan tidak mengenal istilah elastios maupun tidak
elastis. Namun dari sini justru bisa mendapatkan katagori suatu barang, yaitu:
Barang
inferior, jika Ei < 0
Barang
normal, jika 0 ≤ Ei ≤ 1
Barang
superior, jika Ei > 1
Barang superior adalah jumlah barang
yang di minta justru berkurang ketika konsumen mengalami peningkatan pendapatan. Barang yang
termasuk katagori ini termasuk barang katagori rendah.
Barang normal adalah jumlah barang
yang diminta naik sejalan dengan kenaikan pendapatan. Namun kenaiakan tersebut
maksimum prepesional, yakni jumlah barang yang diminta naik 1% .
Berang superior adalah jumlah barang
yang diminta akan naik dengan persentase yang lebih besar di banding dewngan
persentase kenaikan pendapatan. Barang sejenis ini juga ering di sebut sebagai
jenis barang yang mengikat sifat barang tersebut.
3. Elastisitas Berkah Permintaan
Selain elastisitas harga, pendapatan
di sini di sajikan juga elastisitas
berkah permintaan, yang di defenisikan sebagai perubahan dalam persentase, yang
terjadi dalam kuantiatas di bandingkan dengan perubahan berkah, dalam persen.
Sdalam eksapresi aljabar halini bisa di tulis menjadi:
EX,BX= Dx. BX
dBX X
Angka elastisitas yang di peroleh
bisa di maknai sebagai perubahan jumlah barang yang di minta sebagai respon
dari adanya perubahan berkah yang terkandung dalam barang tersebut.
E. Penentu-penentu Elastisitas Permintaan
1. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat
Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang
lebih elastis karena mempermudah para konsumen untuk mengganti barang tersebut
dengan yang lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah
diganti dengan yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga
margarin tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis.
Sebaliknya, karena telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat, maka
permintaan akan telur tidak seelastis permintaan akan mentega.
2. Kebutuhan versus Kemewahan
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, oreng tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya ketika kapal pesiar meningkat, maka jumlah permintaan kapal pesiar akan turun banyak. Alasannya karena kebanyakan orang melihat berobat ke dokter sebagai suatu kebutuhan, sedangkan kapal pesiar sebagai suatu kemewahan. Suatu barang merupakan suatu kebutuhan atau suatu kemewahan tidak tergantung pada sifat hakiki barang itu, tetapi pada pilihan pembeli. Bagi seorang pelaut yang tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, kapal pesiar mungkin sebuah kebutuhan dengan permintaan yang inelastis, sedangkan berobat ke dokter adalah kemewahan dengan permintaan yang elastis.
3. Definisi Pasar
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit. Misalnya, makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan yang inelastis karena tidak ada barang substitusi untuk makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki permintaan yang lebih elastis karena mudah untuk menggantinya dengan pencuci mulut lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki permintaan yang sangat elastis karena rasa lain es krim merupakan barang substitusi yang hampir sempurna untuk vanilla.
4. Rentang Waktu
Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimanapun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dalam beberapa tahun, jumlah permintaan bensin akan menurun dratis.
5. Menghitung Elastisitas Permintaan
Para ekonom menghitung elastisitas permintaan sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi perubahan persentase variable yang mempengaruhi, yang bisa dimisalkan dengan variable harga
2. Kebutuhan versus Kemewahan
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, oreng tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya ketika kapal pesiar meningkat, maka jumlah permintaan kapal pesiar akan turun banyak. Alasannya karena kebanyakan orang melihat berobat ke dokter sebagai suatu kebutuhan, sedangkan kapal pesiar sebagai suatu kemewahan. Suatu barang merupakan suatu kebutuhan atau suatu kemewahan tidak tergantung pada sifat hakiki barang itu, tetapi pada pilihan pembeli. Bagi seorang pelaut yang tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, kapal pesiar mungkin sebuah kebutuhan dengan permintaan yang inelastis, sedangkan berobat ke dokter adalah kemewahan dengan permintaan yang elastis.
3. Definisi Pasar
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit. Misalnya, makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan yang inelastis karena tidak ada barang substitusi untuk makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki permintaan yang lebih elastis karena mudah untuk menggantinya dengan pencuci mulut lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki permintaan yang sangat elastis karena rasa lain es krim merupakan barang substitusi yang hampir sempurna untuk vanilla.
4. Rentang Waktu
Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimanapun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dalam beberapa tahun, jumlah permintaan bensin akan menurun dratis.
5. Menghitung Elastisitas Permintaan
Para ekonom menghitung elastisitas permintaan sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi perubahan persentase variable yang mempengaruhi, yang bisa dimisalkan dengan variable harga
Contoh..:
Elastisitas harga permintaan = perubahan jumlah prosentase permintaan / perubahan prosentase harga
Sebagai contoh :
Elastisitas harga permintaan = perubahan jumlah prosentase permintaan / perubahan prosentase harga
Sebagai contoh :
Menuriut penelitian salah satu suatu
daerah di kabupaten cirebon mengalami kapeningkatan 10 persen harga es krim
mengakibatkan jumlah es krim yang anda beli turun hingga 20 persen. Kita
menghitung elastisitas permintaan anda sebagai berikut:
Elastisitas harga permintaan = 20% / 10% = 2
Elastisitas harga permintaan = 20% / 10% = 2
Jadi
elastisitas permintaanya adalah 2 (dua)
F. Faktor- faktor yang mempengaruhi
Elastisitas :
- Seberapa besar barang-barang lain dapat menggantikan barang yang bersangkutan.
- Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang yang bersangkutan.
- waktu analisis
- Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan.
G. Manfaat pengukuran Elastisitas Permintaan
- Kepada perusahaan, dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu kebijakan atau strategi penjualan.
- Kepada pemerintah, dengan mengetahui dari sifat barang (eksport dan import) dapat disusun suatu kebijakan yang mendukung.
DAFTAR PUSTKA :
Sukirno Sadono,
2001 Mikroekonomi/ sadono sukirno. – Ed.2. Cet. 16. – jakarta : PT
RajaGrafindo Persada,
Peter O.
Steiner, 1987 Pengantar Mikro
Ekonomi.Jakarta : PT Midas Surya
Grafindo,
Faried Waijaya, 1980 Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta
: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,
00:29
|
Labels:
Ekonomi
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
agus mulyadi. Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment