Konsep, Term dan Definisi
undefined
undefined
- KONSEP
Konsep atau
ide dan bisa juga di sebut gagasan merupakan salah satu proses pemikiran pemikiran
untuk sampai pada sustu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa
pernyataan lain yang telah diketahui. Adapun
konsep menurut bahasa adalah sebuah kata yang berasa dari bahasa latin conceptus
(kata benda masculinum) yang di bentuk dari kata conceptum yang
berasal dari kata kerja concipio berarti mengambil ke dalam dirinya,
menerima, mengisap, menampung, mnenyerap atau menagkap. Conceptus berarti
cerapan, bayangan dalam pikiran, oengertian dan tangkapan.
Dengan
demikian dapat disimpulkan konsep adalah segala sesuatu yang ada didalam
pikiran tentang penalaran sesuatu yang belum dituangkan dalam perbuatan.
- TERM
Pengertian Term
Term adalah ‘kata” atau ‘kesatuan kata-kata
“ yang dapat di pergunakan sebagai subjek atau predikat dalam sebuah proposisi
logika.(pengantar logika tradisional.1964)
Term adalah perntyatan lahiriah dari
pengertian, atau sebagai ungkapan pengertian jika terdiri atas satu kata .( dasar-dasar
logika,2007)
Jenis-jenis term
Dalam buku pengantar logika tradisional ada tujuh kelompok janis
term
- Term Bersahaja dan term Komposit
Term bersahaja ialah term yang terdiri hanya
satu kata saja. Example : manusia, kuda, rumah dan lain-;ain
Term komposit ialah term yang terdiri lebih dari saru kata.
Example : penyair modern, kuda putih, rumah besar dan lain-lain.
- Term Khusun dan term Umum
Term umum ialah term yang dapat dipergunakan
bagi setiap anggaota suatu kelompok atau perkumpulan dengan arti yang sama.
Exampel : manusia, buku mahasiswa dan lain-lain.
Di
dalam term khusus ini para ahli-ahli logika membagi term khusus menjadi dua sub
kelas yaitu term tunggal signifikan dan term tunggal non signifikan. Term tunggal
signifikan term khusus yang menunjukan objek de3ngan menunjukan kualitas
tertentu. Exampel : gunung yang tertiunggi di indonesia, Presiden RI
yang pertama sdan lain-lain. Sedangkan term tunggal non signifikan merupakan
term khusus yang tidak menunjukan objek dengan mengemukakan kualitas yang
tertentu. Example : gunung yang tertinggi, Presiden RI
dan lain-lain.
- Term Kolektif dan Term non-Kolektif
Term Kolektif ialah term yang dipergunakan
untuk menunjukan sekelompok benda yang membentuk satu keseluruhan atau satu
kelomok. Example :juri, mahasiswa, angkatan darat dan lain-lain.
Term non-Kolektif ialah term yang yang tidak
menyatakan kelompok benda-benda yang mengandung keseluruhan. Example :
orang-orang indonesia,
mahasiswa IAIN Cirebon dan lain-lain.
- Term Kongkrit dan term Abstrak
Term kongkrit ialah nama benda. Example :
meja, kursih dan lain-lain
Term abstrak ialah nama kualitas atau
kumpulan kualitas yang dapat dibicarakan terlepas dari hubunganya denganm benda
lain. Example : persegi, putih, merah dan sebagainya.
- Term Positif, Negatif dan Privatif
Term positif ialah term yang akan dinyatakan
positif apabila menyatakan benda atau artibut yang ada. Example : meja, kersih
dan lain-lain
Term negatif ialah term yang akan dinyatakan
negatif apabila menyatakan benda atau artibut yang tidak ada. Example : angin,
oksigen dan lain-lain
Term privatif ialah term yang menyatan bahwa
artibut atau benda itu tidak ada pada waktu sekarang, tetapi mungkin
dimilikinya pada waktu yang lain. Example : buta, lumpuh, tuli dan lain-lain.
- Term Absolut dan term Relatif
Term absolut ialah nama suatu benda atau
artibut yang dapat dipahami dengan sendirinya dan tidak usah dihubunbgkan
dengan denda lain. Example : pohon manusia kuda dan lain-lain.
term Relatif ialah term yang tak pernah dapat
di pahami dengan sendirinya dan selalu harus ada hubunganya dengan benda lain.
Example : “Abang” adalah term relatif
karena term ini akan berlaku apabila ada dua saudara yang dilahirkan
dari orang tua yang sama. Demikian pula halnya denga suami, anak kandung, orang
tua dan lain-lain.
- Term konotatif dan term non-Konotatif
Term konotatif ialah term term yang
menunjukan denotasi (nama suatu benda atau sejumlah yang ditunjukan oleh term
tersebut) konotasi (kualitas atau karakteristik dari suatu benda atau
sekelompok benda). Example : “manusia” adalah konotatif karena menunjukan semua manusia dan juga menunjukan kualitas.
Term non-Konotatif ialah term yang hanya
menunjukan salah satunya saja konotasinya saja atau denokasinya saja. Example :
“kekuatan” adalalah non-Konotatif karena
tidak menunjukan denokasi apa-apa.
Sedangkan dalam buku Dasar-dasar logika yang dikarang Drs. Surajiyo, Drs. Sugeng
Astanto dan Dra. Sri Andiani terdapat empat kelompok besar jenis-jenis pembagian term yaitu :
- Pembagian term menurut komprehensi ( lingkungan , hakikat dan sifat)
Term yang mempunyai persamaan satuan dalam
satu makna tanpa ada tingkatan menurut hakikatnya. Term ini di bagi dua
cangkupan sifat yaitu
- Kongkret yaitu menuju ke “hal”-nya suatu kenyatan atau apa saja yang berkualitas dan bereksistensi tertentu, misalnya manusia, kera dan sebagaiunya.
- Abstrak yaitu menyatakan kualitas yang terlepas dari eksitensi tertentu, masalnya kemanusiaan, kebenaran dan sebagainya.
- Pembagian term menurut Ekstensi (cangkupan)
Berdasarkan Ekstensi (cangkupan ) term dapat
di bedakan menjadi
Term umum
a.
universal, sifat umum yang berlaku
didalamnya tidak terbatas ruang dan waktu. Misalnya, organisme, manusia,
bangsa, mahasiswa dan sebagainya.
b.
Kolektif, sifat umum yang berlaku didalamnya
menunjuk pada suatu kelompok tertentu sewbagai suatu kesatuan. Misalnya, rakyat
Indonesia,
bagsa Cina dan sebagainya.
Term Khusus
a.
Partikular, sifat khusus yang berlaku
didalamnyahanya menunjukan sebagian tidak tertentu dari satu keseluruhan.
Misalnya, sebagian manusia , ada Mahasiswa dan sebagainya.
b.
Singular, sifat khusus yang berlaku
didalamnya hanya menunjuk pada satu hal atau suatu himpunan yang hanya
mempunyai satu anggaota. Misalnya, Presiden
RI pertama, Nama dan sebagainya.
- Pembagian term menurut predikabilia (cara menerangkan sesuatu)
Predikabilia yang dimaksud cara
menerangkan sesuatu. Predikabilia ini ada lima macam yaitu:
- Genius ialah himpunan golongan yang menunjukan hakikat berbeda bebtuk, tetapi terpadu oleh kesaamaan sifat. Misalnya, golongan manusia, golongan hewan ( kera , kerbau, sapi)
- Spesies ialah himpunan sesuatu yang menunjukan hakikat bersamaan bentuk maupun sifatnya sehingga dapat memisahkan dari golongan ini. Misalnya, genius ilmu spesiesnya ialah berupa Hukum, Ekonomi, Kimia, Matematika dan sebagainya
- Diferensia ialah sifat pembeda yang menunjukan hakikat suatu golongan sehingga terwujud kelompok diri. Misalnya, term Manusia Diferensianya berakal, term api Diferensianya panas dan sebagainya.
- Propium ialah sifat khusus sebagai predikat yang niscaya terletak pada hakikat sesuatu diri sehingga dimiliki oleh seluruh anggaota golongan. Misalnya, berpolitik , bebrkehendak bebas, bersifat sosial dan sebagainya.
- Aksidens ialah sifat kebetulan sebagai predikat yang tidak bertalian dengan hakikat diri sehinga tidak dimiliki oleh seluruh anggaota golongan. Misalnya,berambut pirang, berkulit putih adalah golongan darah “O”, dan sebagainya.
- pembagian term menurut kategori
Di dalam buku ini disebutkan terdapat sepuluh
kategori dalam term yaitu :
- substansi, hal yan terlepaas dari hal-hal lainya. Misalnya, kursi, meja, rumah dan sebagainya.
- Kuantitas, yaitu sifat yang menunjuk pada pengertian yang luas dan jumlah atau menunjuk pada banyak sedikitnya substansi. Misalnya, besar, kecil, bundar,bulat dan sebagainya.
- Kualitas, yaitu suatu sifat yang menunjukan pada pengertian artubut substansi. Misalnya, bagus, baik, indah dan sebagainya.
- Relasi, yaitu hubungan antara satu hal dengan hal lainya. Misalnya, majikan, bawahan bagianya dsan sebagainya.
- Aksi, yaitu suatu tundakan dan dengan tindakan tersebut dapat mempengaruhi yang lain. Misalnya, menulis, membaca, mengajar dan sebagainya.
- Passi, yaitu sesustu tindak oleh yang lain dipengaruhi yang lain. Misalnya. dibangun, tertulis, dilempar, dipotong dan sebagainya.
- Ruang/tempat, yaitu yang menyertai perwujudan dimana sesuatu itu ada. Misalnya, di Desa, di Kota, di Lemari, di Jakarta dan sebagainya.
- Waktu, yaitu sesuatu yang menyatakan ketika terjadinya kejadian tertentu. Misalnya, kemarin, sekarang, besok dan sebagainya.
- Sikap, yaitu suatu keadaan tertentu. Misalnya, duduk, berdiri,jongkok dan sebagainya.
- Keadaan, yaitu term suasana tertentu. Misalnya, gembira, sedih, sakit dan sebagainya.
- DEFINISI
Pengertian definisi
Definisi ialah pernyataan secara eksplit
tentang konotasi suatu term. Konotsi terdiri atas ratibut-artibut pokok dari term itu, dan defenisi adalah
pernyataan secara eksplit tentang artibut-artibut itu, tidak kurang dan tidak
lebih.(pengantar logika tradisional,1964)
Definisi berasal dari kata latin defirene
yang berarti menandai yang menandai
batas-batas pada sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan
diri. Jadi definisi dapat diartikan penjelasan apa yang dimaksudkan dengan
sesuatu term, atau dengan kata lain definisi adalah sebuah pernyataan yang
memuat penjelasan tentang arti suatu term. (dasar-dasar logika, 2007)
Peraturan-pertaturan
definisi (pengantar logika tradisional,1964)
- suatu definisi tidak boleh kurang atau lebih dari pada konotasi term.
- Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang samar-samar harus lebih jelas dai term yang di definisikan.
- Definisi tidak boleh diberi term yang didefinisikan atau sinonimnya.
- Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bentuk negatif apabila masih mungkin dinyatakan dalam bentuk pisitif.
- Macam-macam definisi (dasar-dasar logika 2007)
1.
Definisi Normalis
Definisi yang menjelaskan sebuah kata lain
yang lebih umum dimengerti. Definisi normalis asda enam macam yaitu :
- Definisi sinonim, yakni sebagai penjelasan dengan persamaan kata atau memberikan penjelasan yang lebih mengerti. Misalnya, dampak adalah pengaruh yang membawa akibat, kendala adalah halangan dan sebagainya.
- Definisi simbolis, yakni penjelasan dengan memberikan pernyataan –pernyataan simbol. Misal, AÌBÛAx(xÎÞxÎ B)
- Definisi etimologi, yakni penjelasan dengan memberikan asal usul kata. Miasalnya, demokrasi dari kata demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti kekuasaan. Berarti demokratis ialah kekuasaan atau kedaulatan yang di pegang penuh oleh rakyat.
- Definisi sematis, yakni penjelasan tanda dengan arti yang sudah diukenal. Misal, tanda Þ berarti : jika…. Maka…. Dan sebagainya.
- Definisi Stipulatif, yakni penjelasan dengan cara pemberian nama atas dasar kesepakatan bersama. Misalnya, planet tertentu di sebut Mars.
- Definisi denotatif, yakni penjelasan term dengan cara menunjukan atau memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cangkupan term.
2.
Definisi Realis
Definisi realis adalah penjelasan
tentang hal yang ditandai oleh sesuatu term. Definisi rewalis ada dua macam
yaiitu :
a.
Definisi Esensial,yakni penjelasan dengan
menguraikan bagian-bagian yang menyusun suatu hal. Efinisi esensial dapat
dibedakan antaralain :
1)
Definisi Analitis, yakni menunjukan
bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan esensialnya. Misalnya, Manusiua
adalah suatu subtansi yang terdiri atas badan dan jiwa
2)
Definisi Konotatif, yakni menunjukan isi
dari suatu term yang terdiri atas genius
dan diferensia. Misalnya, Manusia adalah mahluk yang berakal.
b.
Definisi Deksriptif, yakni penjelasan
demgan menunjukan sifat-sifat yang dimiliki oleh sesuatu yang didefinisikan.
Definisi ini dibedakan antaralain :
1)
Definisi Aksidental, yakni penjelasan
dengan cara menunjukan jenis dari halnya dengan hal-hal khusus yang menyaertai
hal tersebut atau dengan rumusan lain, yakni penjelasan yang disusun dari
genius dan propium. Misalnya, manusia adalah mahluk yang berakal.
2)
Definisi Kausal, yakni penjelasan dengan
cara menyatakan bagaimana sesuatu terjadi atau terwujud. Misalnya, awan adalah
uap air yang terkumpul di udara karena penyinaran laut oleh matahari.
3.
Definisi Praktis
Definisi Praktis ialah penjelasan tentang sesuatu ditinjau dari segi
penggunaan dan tujuanya yang sederhana. Definisi praktis ada tiga macam :
a.
Definisi Operasional ialah penjelasan
suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus
dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukan bagaimana hasil
yang di amati. Misalnya, magnet adalah logam yang dapat menarik gugusan besi.
b.
Definisi Persuasif, yakni penjelasan
dengan cara merumuskan sustu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain.
Misalnya, Lux adalah sabun bintang film.
c.
Definisi Fungsional, yakni penjelasan
sesuatu berdasarkan guna atau tujuan. Misanya, negara adalah suatu pengukuhan
besar yang bertujuan untuk kesejahteraan bersama bersifat pragmatis. (Noor Ms
Bakry, 1983)
- Syarat-syarat Definisi
1.
sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri
hakiki dari,apa yang didefinisikan yakni memberikan pengertian umum yang
meliputinya beserta ciri para pembedanyayang penting. Misalnya, mahluk adalah
geniusnya, dan berakal adalah ciri pembeda dengan mahluk lainya.
2.
sebuah definisi harus merupakan satu kesetaraan arti
dengan hal yang didefinisikan, maksudnya tidak terlalu luas dan tidak terlalu
sempit. Misalnya, manusia adalah mahluk pencipta matematika. Mahluk pencipta
matematika tidaklah semua manusia, oleh karena itu definisi tersebut terlalu
sempit.
3.
sebuah definisi harus menghindarkan pernyataan
yang memuat term yang didefinisikan, Artinya definisi tidak boleh
berputar-putear memuat secaralangsung atau tidak langsung subjek yang
didefinisikan. Misalnya, hukum waris adalah hukum untuk mengatur warisan.
Pengetahuanadalah sesuatu tang diketahui, hal seperti ini tidak boleh dalam
definisi.
4.
sebuah definisi sedapat mungkin harus dinyatakan
dalam bentuk rumusan yang positif, yakni
tidak boleh dinyatakan secara negatifjika dapat dinyatakan dalam hal-hal
positif. Misalnya, sepak bola adalah sejenis olahraga yang tidak dimainkan
dengan menggunakan tangan. Definisi tersebut tidak menerangkan apa-apa tentang
sepakbolla.
5.
sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat
dan jelas terlepas dari rumusan yang kiaburatau bahasa kiasan, karena maksud
membuat definisi adalah memberi penjelasan serta menghilangkan makna ganda.
Misalnya, kekasih adalah belahan jiwa, anak adalah buah cinta dan sebagainya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
agus mulyadi. Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment