Akhlak Tasawuf
- Pengertian Akhlak dan Objek Kajiannya
- Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
- Objek kajiannya adalah perbuatan manusia, dan norma atau aturan yang dijadikan untuk mengukur perbuatan dari segi baik dan buruk.
- Akhlak dalam Islam memiliki fungsi utama. Al-Qur’an menjelaskan konsep baik dengan istilah.
- Pembentukan akhlak dilakukan secara integratal, melalui rukun iman dan rukun Islam. Rukun Iman bertujuan tumbuhnya keyakinan akan keesaan Tuhan (unity of God) dan kesatuan kemanusiaan (unity of human beings). Kesatuan kemanusiaan menghasilakn konsep kesetaraan sosial (social equity). Rukun Islam menekankan pada aspek Ibadah yang menjadi sarana pembinaan akhlak, karena ibadah memiliki fungsi sosial.
- Hasanah; sesuatu yang disukai atau dipandang baik (QS. 16: 125, 28: 84)
- Tayyibah; sesuatu yang memberikan kelezatan kepada panca indera dan jiwa (QS. 2: 57).
- Khair; sesuatu yang baik menurut umat manusia (QS. 2: 158).
- Mahmudah; sesuatu yang utama akibat melaksanakan sesuatu yang disukai Allah (QS. 17: 79).
- Karimah; perbuatan terpuji yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari (QS. 17: 23).
- Birr; upaya memperbanyak perbuatan baik (QS. 2: 177).
Pengertian Tasawuf
Tasawuf adalah upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan
pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt.
Maqamat dalam Tasawuf
Maqamat adalah jalan yang harus ditempuh seorang sufi untuk
berada dekat dengan Allah.
Tingkatan maqamat adalah: taubat, zuhud, wara’, faqir,
sabar, tawakkal, dan ridho.
- Taubat: memohon ampun disertai janji tidak akan mengulangi lagi.
- Zuhud: meninggalkan kehidupan dunia dan mengutamakan kebahagiaan di akhirat.
- Wara’: meninggalkan segala yang syubhat (tidak jelas halal haramnya).
- Faqir: tidak meminta lebih dari apa yang sudah diterima.
- Sabar: tabah dalam menjalankan perintah Allah dan tenang menghadapi cobaan.
- Tawakkal: berserah diri pada qada dan keputusan Allah.
- Ridho: tidak berusaha menentang qada Allah.
Konsep dalam Tasawuf
- Mahabbah: perasaan cinta yang mendalam secara ruhaniah kepada Allah.
- Ma’rifat: mengetahui Tuhan dari dekat, sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan.
- Wahdatul wujud: Bersatunya manusia dengan Tuhan. Manusia dan Tuhan pada hakikatnya adalah satu kesatuan wujud.
- Insan Kamil: manusia yang dekat dan terbina potensi ruhaniahnya shg dapat berfungsi secara optimal.
2. Tarekat
Tarekat adalah jalan atau petunjuk dalam melaksanakan suatu
iabadah sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh Nabi dan sahabatnya. Tarekat
juga berarti organisasi yang mempunyai syaikh, upacara ritual, dan zikir
tertentu. Guru tarekat disebut mursyid atau syaikh, wakilnya disebut khalifah,
dan pengikutnya disebut murid. Tempatnya dikenal dengan ribath/zawiyah/taqiyah.
- Tarekat yang ada di Indonesia antara lain:
- Tarekat Qadiriyah, didirikan Syekh Abdul Qadir Jailani (1077-1166). Dituturkan melalui manaqib pada acara-acara tertentu. Isi manaqib adalah riwayat hidup dan perjalanan sufi Syekh Abdul Qadir sebanyak 40 episode. Berkembang di pulau Jawa.
- Tarekat Rifaiyah, didirikan Syekh Rifai (1106-1118). Cirinya menggunakan tabuhan rebana dalam wiridnya yang diikuti dengan tarian dan permainan debus. Berkembang di Aceh, Smatera Barat, Jawa, Sulawesi.
- Tarekat Naqsyabandi, didirikan oleh Muhammad Ibn Bauddin al-Uwaisi. Berkembang di Sumatera, Jawa, Sulawesi.
Aliran-Aliran
tarekat Pada awalnya, tarekat berkembang dari dua daerah, yaitu Khurasa (iran)
dan Mesopotamia (irak). Pada periode ini muncul beberapa tarekat, diantaranya
yaitu:
- Tarekat Yasaviyah
Yang
didirikan oleh Ahmad Al-Yasavi (w. 562 H/ 1169 M). tasawuf ini menganut paham
tasawuf Abu Yazid Al-Bustami, Tarekat
Yasaviyah berkembang keberbagai daerah, antara lain turki. Disana,
tarekat ini beganti nama menjadi tarekat bektashiyah.
- Tarekat Naqsabanduyah
Yang
didirikan oleh Muhammad Bahauddin An-naqsabandi Al-Awisi Al-Bukhari (w 1389 M)
di Turkinistan.
Tarekat ini merupakan salah satu tarekat sufi yang
paling luas penyebarannya dan terdapt banyak diwilayah Asia Muslim serta Turki,
Bosnia-Herzegovina.
- Tarekat khalwatiyah
Yang didirikan oleh Umar Al-Khalwati ( w. 1397 M).
tarekat ini adalah nama sebuah aliran tarekat yang berkembang di mesir, pada
umumnya nama tarekat diambil dari nama pendirinya, tetapi tarekat ini di ambil
dari kata khalwat yang artinya
menyendiri atau merenung.
- Tarekat Safawiyah
Yang didirikan oleh Safiudin Al- Ardabili 9w. 1334
M)
- Tarekat Bairamisyah
Yang didirikan oleh Hijji Bairan (w. 1430) didaerah
Mosopotamia, masih banyak tarekat yang muncul dalam periode ini dan cukup
terkenal, tetapi tidak termasuk rumpun al-junaid.
Dari
sekian banyak pendapat dan ajaran Tasawuf, Pada intinya pemahaman akan ajaran
Tasawuf terbagi atas 3 macam golongan, antara lain :
1)
Tasawuf Amali ( Tasawuf Terapan)-->
Tasawuf ini lebih menekankan pada praktek ritual terdapat pada amaliah-amaliah
tasawuf, seperti tarekat, dzikir/mujahadah, ihsan dan lainnya. Adapun tokohnya,
semisal Al-Ghazali, Al-Junaidy, Ibnu Athoillah dan lainnya.
2)
Tasawuf Ilmu --> Tasawuf ini lebih
cenderung bersifat sekedar pengetahuan teoritis saja, sehingga orang yang
mempelajari tasawuf lebih cenderung hanya sebagai tambahan pengetahuan khazanah
ilmuan saja. Sehingga ilmu tasawuf seringkali menjadi ajang perdebatan dan
diskusi keilmuan belaka. Seperti yang diberikan pada sekolah/Perguruan Tinggi
Islam, dll.
3)
Tasawuf Falsafi --> Tasawuf ini dapat
kita jumpai pada ajaran ortodox/heterodox yang terdapat pada Faham-faham
Pantheisme, semisal : Hulul (Abu Mansur Al-Halaj), ittihad (Abi-Yazid Al-Bistami),
Wihdatul wujud (Ibnu Arabi), dan lainnya.
Faham
Wihdatul Wujud adalah faham "Kesatuan Wujud"
Dalam
bukunya Buya Hamka berjudul "Pemurnian dan Perkembangan ilmu
Tasawuf". Buya
Hamka mengemukakan secara singkat, Bahwa Ibnu Arabi menjelaskan tentang
Wihdatul Wujud (Kesatuan Wujud) Bahwa Antara Khaliq dan Makhluq tidak ada
perbedaan, Hamba adalah Tuhan, Tuhan adalah Hamba, Alam semesta ini adalah 'Ain
dari Wujud Allah.
Ajaran
Wihdatul wujud ini, lebih cenderung memadukan antara 2 kutub yang berbeda.
Apabila kita simak Allah juga disifati dengan Ya Dzohir..Ya Bathin. Oleh karena
itu, Segala-sesuatu baik yang tampak (Dhohir) atau tidak tampak (Bathin), pada
hakekatnya adalah wujud "Dia".
3. Aliran-aliran tasawuf
- Aliran Tasawuf Sunni
Tasawuf sunni merupakan aliran tasawuf
yang ajarannya berusaha memadukan aspek syari’ah danhakikat namun diberi interpertasi
dan metode baru yang belum dikenal pada masa salaf as-shalihin danlebih mementingkan cara-cara mendekatkan diri
kepada Allah serta bagaimana cara menjauhkan diridari semua hal yang dapat
menggangu kekhusyu’an jalannya ibadah yang mereka lakukan. Alirantasawuf ini
memiliki ciri yang paling utama yaitu kekuatan dan kekhusyu’annya beribadah
kepadaAllah, dzikrullah serta konsekuen dan juga konsisten dalam sikap
walaupun mereka diserang dengansegala godaan kehidupan duniawi.
- Tasawuf Akhlaki
Tasawuf
Akhlaki adalah tasawuf yang berorientasi pada perbaikan akhlak’ mencari hakikat
kebenaranyang mewujudkan menuasia yang dapat ma’rifah kepada Allah, dengan
metode-metode tertentu yangtelah dirumuskan. Tasawuf Akhlaki, biasa disebut
juga dengan istilah tasawuf sunni. Tasawuf Akhlakiini dikembangkan oleh ulama
salaf as-salih.
Dalam
diri manusia ada potensi untuk menjadibaik dan potensi untuk menjadi buruk.
Potensi untuk menjadi baik adalah al-‘Aql dan al-Qalb. Sementara potensi
untuk menjadi buruk adalah an-Nafs.(nafsu) yang dibantu oleh syaithan.
Sebagaimana
digambarkan dalam al-Qur’an, surat as-Syams : 7-8 sebagai berikut :
Artinya
: “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada
jiwa itu(jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.
Para
sufi yang mengembangkan taswuf akhlaki antara lain : Hasan al-Basri (21 H – 110
H), al-Muhasibi (165 H – 243 H), al-Qusyairi (376 H – 465 H), Syaikh al-Islam
Sultan al-Aulia Abdul Qadir al-Jilani (470 – 561 H), Hujjatul Islam Abu
Hamid al-Gajali (450 H – 505 H), Ibnu Atoilah as-Sakandari dan lain-lain.
- Tasawuf Falsafi
Tasawuf
Falsafi adalah tasawuf yang didasarkan kepada keterpaduan teori-teori tasawuf
dan falsafah.Tasawuf falsafi ini tentu saja dikembangkan oleh para sufi yang
filosof.
Ibnu
Khaldun berendapat bahwa objek utama yang menjadi perhatian tasawuf falsafi ada
empat perkara. Keempat perkara itu adalah sebagai berikut:
1. Latihan
rohaniah dengan rasa, intuisi, serta intropeksi diri yang timbul dari dirinya.
2. Iluminasi
atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib, misalnya sifat-sifat rabbani,
‘arasy, kursi,malaikat, wahyu kenabian, ruh, hakikat realitas segala yang wujud,
yang gaib maupun yang nampak,dan susunan yang kosmos, terutama tentang
penciptanya serta penciptaannya.
3. Peristiwa-peristiwa
dalam alam maupun kosmos yang brepengaruh terhadap berbagai
bentuk kekeramatan atau keluarbiasaan.
4. Penciptaan
ungkapan-ungkapan yang pengertiannya sepintas samar-samar (syatahiyyat) yang
dalamhal ini telah melahirkan reaksi masyarakat berupa mengingkarinya,
menyetujui ataumenginterpretasikannya.
Tokoh-tokoh
penting yang termasuk kelompok sufi falsafi antara lain adalah al-Hallaj (244 –
309 H/858 – 922 M) Ibnu’ Arabi (560 H – 638 H) al-Jili (767 H – 805 H), Ibnu
Sab’in (lahir tahun 614 H)as-Sukhrawardi dan yang lainnya
- Tasawuf ‘Irfani
Tasawuf ‘Irfani adalah tasawuf yang berusaha menyikap
hakikat kebenaran atau ma’rifah diperoleh
dengan tidak melalui logika atau pembelajaran atau pemikiran
tetapi melalui pemebirian Tuhan(mauhibah). Ilmu itu diperoleh karena si sufi
berupaya melakukan tasfiyat al-Qalb. Dengan hati yangsuci seseorang dapat
berdialog secara batini dengan Tuhan sehingga pengetahuan atau
ma’rifahdimasukkan Allah ke dalam hatinya, hakikat kebenaran tersingkap lewat
ilham (intuisi).
Tokoh-tokoh yang mengembangkan tasawuf ‘irfani antara lain :
Rabi’ah al-Adawiyah (96 – 185 H),Dzunnun al-Misri (180 H – 246 H), Junaidi
al-Bagdadi (W. 297 H), Abu Yazid al-Bustami (200 H – 261 H), Jalaluddin
Rumi, Ibnu ‘Arabi, Abu Bakar as-Syibli, Syaikh Abu Hasan al-Khurqani, ‘Ain
al-Qudhat al-Hamdani, Syaikh Najmuddin al-Kubra dan lain-lainnya.
07:26
|
Labels:
Islami
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
agus mulyadi. Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment