X-Steel - Alternate Select

TEORI PRODUKSI

  1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan mengelola secara optimal penggunaan sumberdaya(faktor produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa. Dalam arti sempitnya mengubah bentuk bahan/barang menjadi barang baru, sedangkan dalam arti luasnya Usaha yang menimbulkan kegunaan(utility).Utility disini dapat di jabarkan sebagai berikut.
1.      Form Utility : Kegunaan berdasarkan perubahan bentuk.
2.      Place Utility : Kegunaan berdasarkan perubahan tempat.
3.      Time Utility : kegunaan berdasarkan perubahan waktu.
4.      Possesion Utility : Kegunaan berdasarkan perubahan kepemilikan.
Barang yang dihasilkan dari proses produksi dinamakan Produk. Produk adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan / keinginan.
  • Fungsi produksi
        Dalam hal ini, dijelaskan bahwa fungsi produksi yaitu hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi disini meliputi 6 M, yaitu :
1.      MAN (Sumber daya Manusia)
2.      MONEY (Uang / Modal)
3.      MATERIAL (Bahan Baku)
4.      METHODE (Metode)
5.      MACHINE (Mesin)
6.      MARKET (Pasar)
Di dalam teori ekonomi dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa 3 faktor produksi yang belakangan (tanah, modal, dan keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Sedangkan tenaga kerja dipandang sebagai faoktor produksi yang berubah-ubah. Dalam menggambarkan hubungan diantara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
Faktor-faktor produksi dikenal juga dengan input dan jumlah produksi yang selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, seperti yang digunakan sebagai berikut :

                                    Q = f ( K,L,R,T)

Keterangan :               Q = jumlah produksi yang dihasilkan.
                                    K = jumlah stok modal.
                                    L = jumlah tenaga kerja.
                                    R = kekayaan alam.
                                    T = tingkat tekhnologi yang digunakan.
       Pernyataan tersebut merupakan pernyataan matematik yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat tekhnologi yang digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Disamping itu untuk tingkat produksi tertentu, dapat pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Sebagai contoh :
     Untuk memproduksi sejumlah hasil pertanian tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bibit unggul dan pupuk tidak digunakan, tetapi luas tanah dapat dikurangi apabila pupuk, bibit unggul dan tekhnik bercocok tanam modern digunakan. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang dapatlah ditentukan gabungan faktor-faktor yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut.
        Teori produksi dalam ekonomi membedakan analisisnya kepada 2 (dua) pendekatan berikut :
1.      Teori produksi dengan satu faktor berubah.
2.      Teori produksi dengan dua faktor berubah.

      2.     Teori produksi dengan satu faktor berubah
Teori produksi dengan satu faktor berubah adalah suatu teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Disini dijelaskan bahwa hanya satu dari faktor-faktor produksi yang mengalami perubahan dalam arti tidak tetap jumlahnya yaitu faktor tenaga kerja. Sedangkan faktor-faktor produksi lainnnya tidak mengalami perubahan dalam arti tetap jumlahnya.

  • Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
      Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannnya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang, dan pada akhirnya akan mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertumbuhan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian  menurun.
      Hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam 3 tahap, yaitu :
  • Produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin cepat. 
      Produksi total mengalami petambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dari 2 menjadi 3. Pertambahan tenaga kerja menghasilkan pertambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya (produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah)
  • Produksi total pertambahannya semakin lambat. 
      Keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi kurang dari pada tambahan produksi pekerja sebelumnya
  • Produksi total semakin lama semakin berkurang.
        Pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang.
 
Hubungan Jumlah Tenaga Kerja Dan Jumlah Produksi.
Tanah
(hektar)

(1)
TenagaKerja (orang)

(2)
Produksi Total (unit)

(3)
Produksi Marjinal

(4)
Produksi rata-rata (unit)

(5)
Tahap

(unit)
(6)

1
1
1

1
2
3

150
400
810

150
250
410

150
200
270



PERTAMA


1
1
1
1
1

4
5
6
7
8

1080
1290
1440
1505
1520

270
210
150
65
15

270
258
240
215
180

KEDUA

1
1

9
10

1440
1300

-60
-140

160
130

KETIGA

Dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukan bahwa produksi total yang ditunjukan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai  tahap pertama. Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang kebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah.
PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARJINAL
Kolom (4) menunjukan nilai produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan  satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal ( MP)  dapat dihitung dengan menggunakan persaman berikut;




Apabila tenaga kerja bertambah dari  4  menjadi  5  orang. Menunjukan bahwa produksi bertambah dari 1080 menjadi 1290 (lihat kolom 3 ), yaitu pertambahan sebayak 210 ( ditunjukan dalam kolom 4 ). Maka produksi marjinal adalah  : 210/1 = 210. Pada tahap pertama  produksi marjinal selalu menjadi bertambah besar. Produksi marjinal adalah 250 pada waktu tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2, dan produksi marjinal meningkat sebanyak  410 apabila pekerja  bertambah dari 2 menjadi 3. Pada tahap kedua produksi marjinal semakin menurun  besarnya. Ini berarti hukum hasil lebih yang semakin berkurang mulai berlaku semenjak permulaan tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi marjinal adalah negative.
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja ditunjukan dalam kolom (5). Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :         
              

 Ketika tenaga kerja yang digunakan adalah 2 orang, produksi total adalah 400. Dengan demikian produkski rata-rata adalah: 400/2 = 200. Angka-angka dalam kolom (5) menunjukan bahwa dalam tahap pertama jumlah produksi rata-rata semakin bertambah besar. Apabila 2 pekerja saja digunakan, seperti telah ditunjukan di atas, produksi rata-rata hanya 200. Produksi rata-rata mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja adalah 3 dan 4, yaitu pada permulaan tahap kedua (atau pada batas tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi rata-rata yang paling tinggi ini adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata-rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.

         3.   Teori produksi dengan dua faktor berubah 
  • Kurva produksi sama (ISOQUANT)
            Gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1000 unit produksi.
NO
GABUNGAN
TENAGA KERJA(UNIT)
MODAL(UNIT)
1
A
                      1                     
6
2
B
2
3
3
C
3
2
4
D
6
1



           Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunnjukkan bahwa yang diperlukan adalah dua unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunnjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.
         Kurva IQ dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam tabel.Kurva PRODUKSI SAMA menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dijelaskan bahwa tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Disamping itu didapati kurva IQ1, IQ2 dan IQ3 yang terletak diantara IQ. ketiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit dan 4000 unit(semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkannya).
  • Garis biaya sama (ISOCOST)
 Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama (ISOCOST). Data yang diperlukan untuk membuat Garis Biaya Sama adalah sebagi berikut :
-          Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
-          Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi

               

Berdasarkan contoh, upah tenaga kerja adalah  Rp. 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp. 20000;  sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 80000. Garis TC dalam gambar menunjukan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp. 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal’ saja akan memperoleh 80000/20000 =4 unit 80000/10000 = 8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukan dan ssebanyak Rp. 80000  dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Garis biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, da TC3.  garis-garis itu menunjukan garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100000, Rp. 120000 dan 140000.
  1. Memaksimumkan dan meminimumkan produksi
  • Memaksimumkan produksi
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam (1) dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp. 15000, upah tenaga kerja adalah Rp. 10000, dan biaya yang disediakan oleh produsen adalah Rp. 300000. Dengan uang sebanyak Rp.300000 produsen dapat sekiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan. dengan garis TC2 yaitu A, B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp. 300000. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.










  •          Meminimumkan Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam (2) perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Dalam gambar 9,4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, Q, R dan P. titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paliang minimum untuk menghasilkan  1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 210000.

0 comments:

agus mulyadi. Powered by Blogger.

iklan